Jumat, Maret 12

Tugas 3 individu "karya terbaik" Westley

Karya terbaik, Tugas individu 3

Love itu Rumit
Pagi hari yang cerah. Burung-burung terbang dengan indahnya. Seperti biasanya di kediaman Joe.Terdengar suara yang menganggu telinga Joe dan berusaha untuk membangunkannya dari mimpi indahnya.
Joe,Bangun....!! Bangun...!!.Sudah pagi ini, kamu tidak kuliah, mama Joe mencoba membangunkan Joe dari mimpinya. Joe pun mencoba membuka mata sambil menahan terangnya cahaya yang masuk ke dalam kamar melalui jendela-jendela kamar yang menyilaukan matanya. Sungguh berat mata Joe untuk melihat betapa indahnya pagi hari, berat untuk meninggalkan mimpinya karena Joe masih dalam keadaan ngantuk. Dengan tubuh Joe yang belum segar, Joe pun memaksakan dirinya untuk melakukan aktivitas pagi seperti membersihkan tubuh dari kotoran yang menempel selama malam yang panjang. Setelah selesai Joe pun langsung menuju ruang makan dimana mamanya sudah menunggu untuk sarapan pagi bersama. Papa dan adiknya sudah berangkat dulu. Papanya harus menghadiri meeting bersama klien-kliennya dan adiknya harus berangkat kesekolah terlebih dahulu untuk mengikuti senam pagi. Joe menyelesaikan makan paginya dan bergegas ke kampus.
Joe seorang mahasiswa psikologi yang baru saja menyelesaikan semester 1 di fakultas psikologi. Joe pun berangkat dengan motor. Dia memillih untuk mengendarai motor agar lebih mudah sampe ke tujuan. Papanya juga mengajarkannya untuk menggunakan uang hasil kerja keras sendiri. So, Joe pun tidak meminta mobil sebagai transport karena dia belum punya penghasilan yang cukup untuk membeli dan merawat mobil. Motor yang dikendarainya pun cukup mewah dengan mesin 250cc yang memberikan kenyamanan dalam berkendara.
Setibanya di kampus, seperti biasnya, dia memakirkan motornya di ujung agar mudah jika ingin mengendarainya kembali. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh seseorang yang memangil namanya. Dan menepuk bahunya. Ternyata petugas parkir memangilnya untuk membayar uang parkir. Joe pun membayarnya. Kemudian Joe pn berjalan menuju ruangan kelas tempat dia akan belajar. Selama dia berjalan terlihat senior-senior sedang serius mendengarkan pelajaran yang disampaikan dosen. Tidak lama pun Joe sampai di ruangan kelas yang memang tidak beberapa jauh dari tempat parkir. Seperti biasanya Joe duduk mengikuti teman-temanya, sudahlah menjadi hal yang wajar bagi anak cowok yang notabene sedikit duduk di bagian belakang kelas. Mata kuliah yang akan dipelajari kali ini adalah tentang kepribadian manusia yang berbeda-beda. Baik pria dan wanita. Mata kuliah tersebut diajarkan oleh dosen yang berpengalaman pula. Kak Nisa, panggilan untuk dosen kepribadian yang masih muda. Kak nisa mengajarakan bahwa untuk mengenal seseorang kita harus mempelajari kepribadiannya dahulu. Seperti seorang pria yang ingin mendekati seorang wanita maka pria tersebut harus mengenal kerpibadiaann si wanita. Mendengar kata-kata dari kak Nisa, Joe yang sedang dalam masa-masa pencarian cinta semangat mendegarkan pelajaran hari itu. Joe pun senang mengajukan pertanyaan seputar dunia kepribadian. Karena menurut pemahaman Joe, untuk mengenal seorang cewek , dia harus mengenal kepribadiaanya dahulu. Kelas pun selesai dan Joe pn pulang kerumah.
Baru saja tiba di rumah, terdengar suara berisik dari kantong celananya. Lagu “ James Blunt” dengan judul You're Beautiful terdengar dan ternyata itu adalah bunyi nada dering dari telepon genggam miliknya. Sahabatnya, Ria, mengajaknya untuk keluar malam minggu nanti untuk dikenalkan dengan seorang cewek. Joe pun tidak menolak ajakan sahabatnya itu.
Singakat cerita, malam minggu pun tiba, malam yang biasanya menjadi malam yang indah buat orang-orang yang berpacaran sepertinya menjadi kelam. Itulah yang dirasakan Joe selama beberapa bulan setelah putus dari kekasihnya. Dengan motto “Hidup hampa tanpa Cewek” membuatnya semangat mencari pasangan yang serius kelak. Tiba di tempat yang telah dijanjikannya dengan sahabatnya, Love square, tempat dengan nuansa merah dan pink disertai gambar-gambar yang menghiasai dinding tempat tersebut terlihat ramai. Perasaan Joe seakan sedih melihat orang yang lagi pacaran, ya, beginilah nasibnya setelah diputuskan oleh pacarnya. Setelah beberapa saat kemudian, datanglah sahabatnya dan seseorang yang cukup manis. Sheila namanya. Sheila seorang cewek yang manis. Joe pun memberanikan diri berkenalan degan Sheila. Mereka pun menjadi teman. Joe sangat senang akan pertemuanannya dengan sheila. Joe pun menceritakan hal tersebut pada Ria. Ria sangat gembira karena setelah sekian lama sakit hatinya Joe pun hilang dan dia kembali membuka hati. Sebagai sahabat Ria senang jika Joe juga senang. Mereka bertiga berbincang-bincang tentang diri mereka masing-masing. Tak dapat menyalahkan keadaan ,tak terasa waktu sudah menunujukan waktunya pulang seakan membuat hati Joe yang karena harus berpisah dengan sheila. Akhirnya, Mereka pun pulang kerumah masing-masing. Joe sangat gembira malam ini, selama perjalanannya pulang dia selalu tersenyum.
Joe dan sheila semakin dekat, namun mereka tidak tahu perasaan masing-masing. Joe sering menelpon Sheila dan meng-sms Sheila. Itulah cara anak muda sekarang berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Joe merasakan seseuatu yang sangat menyakinkannya, Sheila seolah-olah memberikan suatu reaksi yang menurut Joe baik untukya. Joe merasakan bahwa Sheila menyukainya.
Joe menceritakan perasaanna terhadap Sheila kepada Ria, Ria sebagai sahabat Joe sangat senang karena Joe dapat kembali membuka hati.
Ria, kamu tanya donk perasaan Sheila kepada ku,” tanya Joe pada sheila.
Ihh..kenapa aku yang tanya, kan kamu yang suka,” jawab Ria.
(sengaja membuat Joe jengkel)
Kemudian Ria pun menyetujuinya, Ria senang jika dapat membantu Joe karena Joe adalah sahabatnya yang baik. Joe merasa senang ria mau membantunya. Perasaan Joe seperti bunga yang lagi bermekaran di tengah taman yang indah. Jantunya dag..dig...dug...tak sabar lagi mendengar kabar dari Ria.
Sementara itu Ria pergi menjumpai Sheila, seperti biasanya Sheila da Ria berjumpa dan saling bercanda. Tiba saatnya Ria bertanya kepada Sheila. Sheila, menurut kamu Joe itu orangnya bagaimana?kamu suka ngak sama dia?,”tanya Ria. Sheila tiba-tiba terdiam dan kemudian menjawab,” ehm...Joe orangya baik banget, care dan pengertian,tapi klo masalah suka, aku blm bisa jawab sekarang. Ria mencertiakan pada Sheila bahwa Joe mencintai Sheila. Sheila hanya tersenyum saja.
Setelah beberapa saat ngobrol, Ria harus pulang karena harus pergi mengikuti les di sore hari. Mereka berdua pun pulang.
Joe masih belum mendaapatkan kabar dari Ria. Mungkin Ria lagi sibuk,” pikir Joe. Joe kembali menelpon Sheila dan mencoba meng-sms seperti biasanya. Namun sheila tampaknya cuek dan menjadi lebih dingin. Joe merasa aneh dengan perubahan diri Sheila. Ternayata setelah beberapa saat kemudian, Ria mengatakan bahwa Sheila tidak menyukai Joe. Perasaan Joe menjadi kacau. Kenapa Sheila tidak mau menerima dan menjawab telpon ku,” tanya Joe pada Ria. Ria Cuma mengangguk-anggukan kepalanya karena tidak tahu apa-apa.
Sheila sepertinya mulai menghidar dari Joe, ntah kenapa setelah tau kalau Joe mencintainya, Sheila mencoba mneghindari Joe. Joe merasakan luka di hatinya, Joe seperti kehilangan akal lagi. Dia merasakan kekecewaan untuk kesekian kalinya.
Joe dan sheila semakin jauh dan jauh. Tidak ada komunikasi diantara mereka lagi. Sungguh sakit rasanya,” Joe berguman dalam hati. Ria datang menjumpai Joe dan menenangkan hati Joe. Joe, sabar ya,mungkin sheila bukan untuk kamu, masih banyak cewek lain kok,”kata Ria pada Joe. Joe menjadi lebih tenang saat itu. Joe hanya bisa mencintai Sheila dari dalam hatinya dan luka itu akan disimpannya sebagai pengalaman untuk lebih kuat dalam cinta. Joe hanya bisa mencintai Sheila dalam hati. Tanpa balasan cinta dari sheila.
Joe semakin kuat dan tabah dengan masalah cintanya. Dengan semua pengalamannya dia berjanji akan mencari pasanagan yang terbaik buatnya dan berusaha mendapatkan cintanya dengan setulus hati.



(cerita ini hanya fiksi belaka, jangan mengambil kesimpulan yang aneh-aneh)
Author: Westley